MembuatPower Bank Dari Baterai 18650 Bekas Laptop Spesifikasi Produk & Harga Per 25 Januari 2021 : Modul Power Bank KCF-7113 @8.500 x 2 = Rp 17.000,-Pasta Solder Nippon 40 gram = Rp 15.000,-Timah Payung 1.6 mm / 250 gram = Rp 65.000,-Wire Wrapping AWG 30 / 250 meter = Rp 58.000,- Kabel AWG 16 @5.500 / meter x 2 = Rp 11.000,-
O Android Ă© o sistema operacional mais usado em portĂĄteis no mundo todo. O sucesso Ă© tanto que Ă© normal que todos fiquem curiosos para colocar as mĂŁos sobre o SO da Google, porĂ©m, se vocĂȘ nĂŁo tem um smartphone, isso fica bastante difĂcil. Foi pensando nisso que surgiram aplicativos que emulam o sistema, permitindo que vocĂȘ âbrinqueâ com o Android em seu Baixaki e o Tecmundo dĂŁo algumas dicas de como fazer isso, alĂ©m de falar sobre as limitaçÔes dos programas capazes de emular o Android no Windows. Ă bom deixar claro que ambas as opçÔes sĂŁo um pouco limitadas, porĂ©m, Ă© possĂvel ter uma boa experiĂȘncia como se vocĂȘ estivesse usando um usar o Android no computador, vocĂȘ pode escolher entre duas opçÔes disponĂveis no BaixakiYouWaveBlueStacksOs aplicativos funcionam de forma diferente um do outro, entĂŁo continue lendo o artigo para saber mais sobre eles e ver qual se adequa mais Ă s suas YouWave emula de modo bastante preciso todo o universo do Android. Em sua tela, ele mostra a ĂĄrea de trabalho como se fosse um smartphone, permitindo inclusive que vocĂȘ gire a tela. Este aplicativo conta com botĂ”es presentes na parte inferior da janela que funcionam como os botĂ”es do cursor do mouse funciona como a ponta do dedo em uma tela sensĂvel ao toque use-o para navegar pelos ambientes, ativar botĂ”es exibidos na tela e tambĂ©m para acessar menus como uma espĂ©cie de menu de contexto presente no Android, exibido quando vocĂȘ manter a tela pressionada por alguns segundos.Os botĂ”es no painel de controle tambĂ©m sĂŁo de grande utilidade. Sempre que pressionar o botĂŁo âMenuâ, o menu de um aplicativo Ă© acessado . O botĂŁo âHomeâ serve para voltar Ă tela inicial do sistema. Ao pressionar âBackâ, retorna-se Ă tela anterior. Em âRotateâ vocĂȘ muda a orientação da tela de vertical para horizontal e vice-versa.AmpliarO YouWave conta com um botĂŁo especial, uma seta dupla. Ele serve para ocultar ou expandir sua parte esquerda. Sua aba esquerda, aliĂĄs, conta com alguns atalhos para aplicativos jĂĄ instalados no sistema. De qualquer forma, tudo o que Ă© exibido ali pode ser acessado diretamente do Ă© possĂvel adicionar atalhos Ă tela inicial do dispositivo, alterar papel de parede ou tema, bem como acessar tudo o que hĂĄ para ser acessado. Ă uma forma bem interessante para se divertir e simular de modo bem fiel o ambiente de aplicativosO YouWave se destaca ainda por permitir de modo fĂĄcil a instalação de centenas de aplicativos. Ele conta com uma central de programas, a AndAppStore, que funciona de modo semelhante ao Android Market, o mercado oficial de aplicativos do sistema. Ă sĂł selecionar o que vocĂȘ quer, confirmar o download e a instalação e disso, vocĂȘ pode instalar novos aplicativos no seu Android dentro do Windows adicionando-os Ă pasta âandroid appsâ no local onde o YouWave foi instalado em seu computador. Este programa conta ainda com a opção de reinĂcio do Android, ideal para quando o sistema travar, algo que pode ocorrer com frequĂȘncia no funcionamento do BlueStacks Ă© bem diferente do YouWave porque apenas emula aplicativos do Android, sem fazer o mesmo com o sistema todo. Assim, a experiĂȘncia aqui proposta Ă© interessante apenas para ver como Ă© o funcionamento de jogos e utilitĂĄrios dentro do vocĂȘ roda um programa, o BlueStacks o faz em tela cheia, exibindo botĂ”es para navegação na parte inferior da janela. AlĂ©m disso, vocĂȘ pode alterar o tamanho de exibição da tela, seu posicionamento, acessar o menu de aplicativos e tambĂ©m o menu do programa sendo executado no BlueStacks funciona a partir de um widget que flutua na Ărea de trabalho do Windows e , ao que tudo indica, nĂŁo conta com a possibilidade de baixar um aplicativo para Android da web e colocĂĄ-lo em uma pasta para ser executado pelo de aplicativosA instalação de novos apps Ă© bem mais limitada, contando apenas com uma lista com alguns tĂtulos para vocĂȘ escolher os que desejar. O processo, de qualquer forma, Ă© bastante sobre o Ăcone, que tem a mascote do Android em cima da logo do Windows, abre-se um menu com os aplicativos jĂĄ instalados. Navegando para a tela lateral, vocĂȘ pode acessar o item âGet more appsâ para ver, na web, a lista de programas disponĂveis para Android via clique sobre o botĂŁo âSubscribeâ presente abaixo do aplicativo que quer instalar, e âUnsubscribeâ daquele que quer remover de sua lista. Selecione todos e, ao voltar para o BlueStacks, aguarde para que tudo esteja instalado corretamente. Avisos sĂŁo emitidos na Bandeja do sistema confirmando o sucesso do processo.. . . . .Duas opçÔes diferentes, mas que ajudarĂŁo vocĂȘ a se sentir com um Android em mĂŁos. O YouWave tem um contratempo, que Ă© a necessidade de exclusĂŁo do VirtualBox para que possa rodar corretamente, contudo, funciona muito melhor e tem mais opçÔes do que o BlueStacks. Este programa, porĂ©m, tem um visual mais interessante, funcionando em tela cheia e tornando mais intensa a experiĂȘncia. O ideal, talvez, seja testar os dois. SĂł nĂŁo deixe de dizer o que achou nos comentĂĄrios.
Untukmembuat WiFi hotspot di Android, caranya cukup mudah. Anda cukup ikuti langkah-langkah berikut ini: - Pertama, pada layar smartphone Anda, gulir panel pemberitahuan ke bawah Cara Tethering di Smartphone Pengguna OS iOS. Berikut ini adalah cara untuk mengaktifkan WiFi hotspot di perangkat iPhone: - Pilih "Settings" > "Mobile
Sistem build Android mengompilasi resource dan kode sumber aplikasi lalu memaketkannya menjadi APK atau Android App Bundle yang dapat Anda uji, deploy, tanda tangani, dan distribusikan. Android Studio menggunakan Gradle, sebuah toolkit build canggih, untuk mengotomatiskan dan mengelola proses build, sekaligus memungkinkan Anda menentukan konfigurasi build kustom yang fleksibel. Setiap konfigurasi build dapat menentukan rangkaian kode dan resource-nya sendiri, sekaligus menggunakan kembali bagian-bagian yang ada di semua versi aplikasi Anda. Plugin Android Gradle berfungsi dengan toolkit build ini untuk menyediakan proses dan setelan yang dapat dikonfigurasi khusus untuk mem-build dan menguji aplikasi Android. Gradle dan plugin Android Gradle berjalan secara independen dari Android Studio. Ini berarti Anda dapat mem-build aplikasi Android dari dalam Android Studio, command line di komputer, atau di komputer yang tidak memiliki Android Studio, seperti server continuous integration. Jika Anda tidak menggunakan Android Studio, Anda dapat mempelajari cara mem-build dan menjalankan aplikasi dari command line. Output build-nya akan sama saja, baik Anda mem-build project dari command line, di komputer jarak jauh, maupun menggunakan Android Studio. Catatan Karena Gradle dan plugin Android Gradle berjalan secara independen dari Android Studio, Anda perlu mengupdate alat build secara terpisah. Baca catatan rilis untuk mempelajari cara mengupdate Gradle dan plugin Android Gradle. Fleksibilitas sistem build Android memungkinkan Anda membuat konfigurasi build kustom tanpa mengubah file sumber inti aplikasi. Halaman ini membantu Anda memahami cara kerja sistem build Android, dan bagaimana sistem ini dapat membantu Anda menyesuaikan dan mengotomatiskan sejumlah konfigurasi build sekaligus. Jika Anda ingin mempelajari cara men-deploy aplikasi lebih lanjut, lihat Mem-build dan menjalankan aplikasi. Untuk langsung mulai membuat konfigurasi build kustom menggunakan Android Studio, lihat Mengonfigurasi varian build. Proses build Proses build melibatkan banyak alat dan proses yang mengonversi project Anda menjadi Paket Aplikasi Android APK atau Android App Bundle AAB. Plugin Android Gradle melakukan banyak proses build untuk Anda, tetapi akan berguna untuk memahami aspek tertentu dari proses build agar Anda dapat menyesuaikan build untuk memenuhi kebutuhan Anda. Project yang berbeda mungkin memiliki sasaran build yang berbeda. Misalnya, build untuk library pihak ketiga menghasilkan library AAR atau JAR. Namun, aplikasi adalah jenis project yang paling umum, dan build untuk project aplikasi menghasilkan APK atau AAB debug atau rilis dari aplikasi yang dapat Anda deploy, uji, atau rilis ke pengguna eksternal. Halaman ini berfokus pada pengembangan aplikasi, tetapi banyak langkah dan konsep build bersifat umum untuk sebagian besar jenis build. Glosarium build Android Gradle dan plugin Android Gradle membantu Anda mengonfigurasi aspek-aspek build berikut Jenis build Jenis build menentukan properti tertentu yang digunakan Gradle ketika mem-build dan memaketkan aplikasi. Jenis build biasanya dikonfigurasi untuk berbagai tahap siklus proses pengembangan. Misalnya, jenis build debug mengaktifkan opsi debug dan menandatangani aplikasi dengan kunci debug, sedangkan jenis build rilis dapat menyusutkan ukuran, meng-obfuscate, dan menandatangani aplikasi dengan kunci rilis untuk distribusi. Anda harus menentukan setidaknya satu jenis build untuk mem-build aplikasi. Android Studio membuat jenis build rilis dan debug secara default. Untuk mulai menyesuaikan setelan pemaketan aplikasi, pelajari cara mengonfigurasi jenis build. Ragam produk Ragam produk merepresentasikan berbagai versi aplikasi Anda yang dapat dirilis kepada pengguna, seperti versi gratis dan berbayar. Anda dapat menyesuaikan ragam produk untuk menggunakan kode dan resource yang berbeda sekaligus berbagi dan menggunakan kembali bagian-bagian yang umum untuk semua versi aplikasi Anda. Ragam produk bersifat opsional, dan Anda harus membuatnya secara manual. Untuk mulai membuat versi aplikasi yang berbeda, pelajari cara mengonfigurasi ragam produk. Varian build Varian build adalah cross product dari jenis build dan ragam produk, dan merupakan konfigurasi yang digunakan Gradle untuk mem-build aplikasi Anda. Dengan varian build, Anda dapat mem-build versi debug ragam produk selama pengembangan dan menandatangani versi rilis ragam produk untuk distribusi. Meskipun tidak harus mengonfigurasi varian build secara langsung, Anda perlu mengonfigurasi jenis build dan ragam produk yang membentuknya. Membuat jenis build atau ragam produk tambahan juga akan membuat varian build tambahan. Untuk mempelajari cara membuat dan mengelola varian build, baca ringkasan Mengonfigurasi varian build. Entri manifes Anda dapat menentukan nilai untuk beberapa properti file manifes dalam konfigurasi varian build. Nilai build ini menggantikan nilai yang ada dalam file manifes. Ini berguna jika Anda ingin membuat beberapa varian aplikasi dengan nama aplikasi, versi SDK minimum, atau versi SDK target yang berbeda. Jika ada beberapa manifes, alat penggabung manifes akan menggabungkan setelan manifes. Dependensi Sistem build mengelola dependensi project dari sistem file lokal Anda dan dari repositori jarak jauh. Ini berarti Anda tidak perlu menelusuri, mendownload, dan menyalin paket biner dependensi secara manual ke dalam direktori project. Untuk mencari tahu selengkapnya, lihat Menambahkan dependensi build. Penandatanganan Sistem build memungkinkan Anda menentukan setelan penandatanganan dalam konfigurasi build, dan dapat otomatis menandatangani aplikasi selama proses build. Sistem build menandatangani versi debug dengan sertifikat dan kunci default menggunakan kredensial yang dikenal untuk menghindari permintaan sandi pada waktu build. Sistem build tidak menandatangani versi rilis kecuali Anda secara eksplisit menentukan konfigurasi penandatanganan untuk build ini. Jika tidak memiliki kunci rilis, Anda dapat membuatnya seperti yang dijelaskan dalam Menandatangani aplikasi Anda. Build rilis yang ditandatangani diperlukan untuk mendistribusikan aplikasi melalui sebagian besar app store. Penyingkatan ukuran kode dan resource Sistem build memungkinkan Anda menentukan file aturan ProGuard yang berbeda untuk setiap varian build. Saat mem-build aplikasi Anda, sistem build akan menerapkan rangkaian aturan yang sesuai untuk menyingkat kode dan resource Anda menggunakan alat penyingkat bawaan, seperti R8. Menyingkat kode dan resource dapat membantu mengurangi ukuran APK atau AAB. Dukungan multi-APK Sistem build memungkinkan Anda untuk otomatis mem-build berbagai APK yang masing-masing hanya berisi kode dan resource yang dibutuhkan untuk kepadatan layar tertentu atau Antarmuka Biner Aplikasi ABI. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Mem-build multi-APK. Namun, merilis satu AAB adalah pendekatan yang direkomendasikan, karena memberikan pemisahan menurut bahasa selain kepadatan layar dan ABI, sekaligus tidak perlu mengupload beberapa artefak ke Google Play. Semua aplikasi baru yang dikirimkan setelah Agustus 2021 harus menggunakan AAB. File konfigurasi build Pembuatan konfigurasi build kustom mengharuskan Anda melakukan perubahan terhadap satu atau beberapa file konfigurasi build atau file File teks biasa ini menggunakan Domain Specific Language DSL untuk menggambarkan dan memanipulasi logika build menggunakan Groovy, yaitu bahasa dinamis untuk Java Virtual Machine JVM, atau skrip Kotlin, yang merupakan ragam dari bahasa Kotlin. Anda tidak perlu mengetahui Groovy atau skrip Kotlin untuk mulai mengonfigurasi build, karena plugin Android Gradle memperkenalkan sebagian besar elemen DSL yang Anda butuhkan. Untuk mempelajari DSL plugin Android Gradle lebih lanjut, baca Dokumentasi referensi DSL untuk Groovy. Skrip Kotlin juga bergantung pada DSL Kotlin Gradle yang digunakan. Ketika memulai project baru, Android Studio secara otomatis akan membuat beberapa file ini untuk Anda, seperti dalam gambar 1, dan mengisinya berdasarkan default yang logis. Gambar 1. Struktur project default untuk modul aplikasi Android. Ada beberapa file konfigurasi build Gradle yang merupakan bagian dari struktur project standar untuk aplikasi Android. Sebelum Anda dapat mulai mengonfigurasi build, penting untuk memahami cakupan dan tujuan setiap file ini, serta elemen DSL dasar yang ditetapkannya. File setelan Gradle File untuk Groovy atau file untuk skrip Kotlin terletak di direktori project root. File setelan ini menentukan setelan repositori level project dan memberi tahu Gradle modul mana yang harus disertakan saat mem-build aplikasi. Project multi-modul perlu menentukan setiap modul yang harus dimasukkan ke build final. Untuk sebagian besar project, file akan terlihat seperti berikut secara default Groovy pluginManagement { /** * The pluginManagement {repositories {...}} block configures the * repositories Gradle uses to search or download the Gradle plugins and * their transitive dependencies. Gradle pre-configures support for remote * repositories such as JCenter, Maven Central, and Ivy. You can also use * local repositories or define your own remote repositories. The code below * defines the Gradle Plugin Portal, Google's Maven repository, * and the Maven Central Repository as the repositories Gradle should use to look for its * dependencies. */ repositories { gradlePluginPortal google mavenCentral } } dependencyResolutionManagement { /** * The dependencyResolutionManagement {repositories {...}} * block is where you configure the repositories and dependencies used by * all modules in your project, such as libraries that you are using to * create your application. However, you should configure module-specific * dependencies in each module-level file. For new projects, * Android Studio includes Google's Maven repository and the Maven Central * Repository by default, but it does not configure any dependencies unless * you select a template that requires some. */ repositories { google mavenCentral } } = "My Application" include appâ Kotlin pluginManagement { /** * The pluginManagement {repositories {...}} block configures the * repositories Gradle uses to search or download the Gradle plugins and * their transitive dependencies. Gradle pre-configures support for remote * repositories such as JCenter, Maven Central, and Ivy. You can also use * local repositories or define your own remote repositories. The code below * defines the Gradle Plugin Portal, Google's Maven repository, * and the Maven Central Repository as the repositories Gradle should use to look for its * dependencies. */ repositories { gradlePluginPortal google mavenCentral } } dependencyResolutionManagement { /** * The dependencyResolutionManagement {repositories {...}} * block is where you configure the repositories and dependencies used by * all modules in your project, such as libraries that you are using to * create your application. However, you should configure module-specific * dependencies in each module-level file. For new projects, * Android Studio includes Google's Maven repository and the Maven Central * Repository by default, but it does not configure any dependencies unless * you select a template that requires some. */ repositories { google mavenCentral } } = "My Application" include"app" File build level atas File level atas untuk Groovy atau file untuk skrip Kotlin terletak di direktori root project. File ini menentukan dependensi yang berlaku untuk semua modul dalam project Anda. Secara default, file build level atas menggunakan blok plugins untuk menentukan dependensi Gradle yang sama untuk semua modul dalam project. Selain itu, file build level atas berisi kode untuk membersihkan direktori build. Contoh kode berikut menjelaskan setelan default dan elemen DSL dalam file level atas setelah membuat project baru Groovy plugins { /** * Use `apply false` in the top-level file to add a Gradle * plugin as a build dependency but not apply it to the current root * project. Don't use `apply false` in sub-projects. For more information, * see Applying external plugins with same version to subprojects. */ id ' version ' apply false id ' version ' apply false id ' version ' apply false } Kotlin plugins { /** * Use `apply false` in the top-level file to add a Gradle * plugin as a build dependency but not apply it to the current root * project. Don't use `apply false` in sub-projects. For more information, * see Applying external plugins with same version to subprojects. */ id" version " apply false id" version " apply false id" version " apply false } Mengonfigurasi properti lingkup project menggunakan properti tambahan tidak digunakan lagi Untuk project Android yang mencakup beberapa modul, sebaiknya Anda menentukan properti tertentu di level project dan membagikannya ke semua modul. Anda dapat melakukannya dengan menambahkan properti tambahan ke blok ext dalam file level atas untuk Groovy atau file untuk Skrip Kotlin Groovy // This block encapsulates custom properties and makes them available to all // modules in the project. The following are only a few examples of the types // of properties you can define. ext { sdkVersion = 33 // You can also create properties to specify versions for dependencies. // Having consistent versions between modules can avoid conflicts with behavior. appcompatVersion = " ... } ... Kotlin // This block encapsulates custom properties and makes them available to all // modules in the project. The following are only a few examples of the types // of properties you can define. ext { extra["sdkVersion"] = 33 // You can also create properties to specify versions for dependencies. // Having consistent versions between modules can avoid conflicts with behavior. extra["appcompatVersion"] = " ... } ... Untuk mengakses properti ini dari modul dalam project yang sama, gunakan sintaksis berikut pada file modul. Groovy android { // Use the following syntax to access properties you defined at the project level // compileSdk ... } ... dependencies { implementation " ... } Kotlin android { // Use the following syntax to access properties you defined at the project level // compileSdk = // Alternatively, you can access properties using a type safe delegate val sdkVersion Int by ... compileSdk = sdkVersion } ... dependencies { implementation" ... } File build level modul File level modul untuk Groovy atau untuk skrip Kotlin terletak di setiap direktori project/module/. File ini memungkinkan Anda mengonfigurasi setelan build untuk modul tertentu tempatnya berada. Dengan mengonfigurasi setelan build ini, Anda dapat menyediakan opsi pemaketan kustom, seperti ragam produk dan jenis build tambahan, serta mengganti setelan dalam manifes aplikasi main/ atau file level atas atau file Contoh file modul aplikasi Android ini menjelaskan beberapa setelan dan elemen DSL dasar Groovy /** * The first line in the build configuration applies the Android Gradle plugin * to this build and makes the android block available to specify * Android-specific build options. */ plugins { id ' } /** * The android block is where you configure all your Android-specific * build options. */ android { /** * The app's namespace. Used primarily to access app resources. */ namespace ' /** * compileSdk specifies the Android API level Gradle should use to * compile your app. This means your app can use the API features included in * this API level and lower. */ compileSdk 33 /** * The defaultConfig block encapsulates default settings and entries for all * build variants and can override some attributes in main/ * dynamically from the build system. You can configure product flavors to override * these values for different versions of your app. */ defaultConfig { // Uniquely identifies the package for publishing. applicationId ' // Defines the minimum API level required to run the app. minSdk 21 // Specifies the API level used to test the app. targetSdk 33 // Defines the version number of your app. versionCode 1 // Defines a user-friendly version name for your app. versionName " } /** * The buildTypes block is where you can configure multiple build types. * By default, the build system defines two build types debug and release. The * debug build type is not explicitly shown in the default build configuration, * but it includes debugging tools and is signed with the debug key. The release * build type applies ProGuard settings and is not signed by default. */ buildTypes { /** * By default, Android Studio configures the release build type to enable code * shrinking, using minifyEnabled, and specifies the default ProGuard rules file. */ release { minifyEnabled true // Enables code shrinking for the release build type. proguardFiles getDefaultProguardFile' ' } } /** * The productFlavors block is where you can configure multiple product flavors. * This lets you create different versions of your app that can * override the defaultConfig block with their own settings. Product flavors * are optional, and the build system does not create them by default. * * This example creates a free and paid product flavor. Each product flavor * then specifies its own application ID, so that they can exist on the Google * Play Store, or an Android device, simultaneously. * * If you declare product flavors, you must also declare flavor dimensions * and assign each flavor to a flavor dimension. */ flavorDimensions "tier" productFlavors { free { dimension "tier" applicationId ' } paid { dimension "tier" applicationId ' } } } /** * The dependencies block in the module-level build configuration file * specifies dependencies required to build only the module itself. * To learn more, go to Add build dependencies. */ dependencies { implementation project"lib" implementation ' implementation fileTreedir 'libs', include ['*.jar'] } Kotlin /** * The first section in the build configuration applies the Android Gradle plugin * to this build and makes the android block available to specify * Android-specific build options. */ plugins { id" } /** * The android block is where you configure all your Android-specific * build options. */ android { /** * The app's namespace. Used primarily to access app resources. */ namespace = " /** * compileSdk specifies the Android API level Gradle should use to * compile your app. This means your app can use the API features included in * this API level and lower. */ compileSdk = 33 /** * The defaultConfig block encapsulates default settings and entries for all * build variants and can override some attributes in main/ * dynamically from the build system. You can configure product flavors to override * these values for different versions of your app. */ defaultConfig { // Uniquely identifies the package for publishing. applicationId = " // Defines the minimum API level required to run the app. minSdk = 21 // Specifies the API level used to test the app. targetSdk = 33 // Defines the version number of your app. versionCode = 1 // Defines a user-friendly version name for your app. versionName = " } /** * The buildTypes block is where you can configure multiple build types. * By default, the build system defines two build types debug and release. The * debug build type is not explicitly shown in the default build configuration, * but it includes debugging tools and is signed with the debug key. The release * build type applies ProGuard settings and is not signed by default. */ buildTypes { /** * By default, Android Studio configures the release build type to enable code * shrinking, using minifyEnabled, and specifies the default ProGuard rules file. */ getByName"release" { isMinifyEnabled = true // Enables code shrinking for the release build type. proguardFiles getDefaultProguardFile" " } } /** * The productFlavors block is where you can configure multiple product flavors. * This lets you create different versions of your app that can * override the defaultConfig block with their own settings. Product flavors * are optional, and the build system does not create them by default. * * This example creates a free and paid product flavor. Each product flavor * then specifies its own application ID, so that they can exist on the Google * Play Store, or an Android device, simultaneously. * * If you declare product flavors, you must also declare flavor dimensions * and assign each flavor to a flavor dimension. */ flavorDimensions += "tier" productFlavors { create"free" { dimension = "tier" applicationId = " } create"paid" { dimension = "tier" applicationId = " } } } /** * The dependencies block in the module-level build configuration file * specifies dependencies required to build only the module itself. * To learn more, go to Add build dependencies. */ dependencies { implementationproject"lib" implementation" implementationfileTreemapOf"dir" to "libs", "include" to listOf"*.jar" } File properti Gradle Gradle juga menyertakan dua file properti, yang terletak dalam direktori root project, yang dapat Anda gunakan untuk menentukan setelan toolkit build Gradle itu sendiri Di sini, Anda dapat mengonfigurasi setelan Gradle lingkup project, seperti ukuran heap maksimum daemon Gradle. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Lingkungan Build. Mengonfigurasi properti lingkungan lokal untuk sistem build, termasuk properti berikut - Jalur ke NDK. Properti ini sudah tidak digunakan lagi. Setiap versi NDK yang didownload akan diinstal di direktori ndk dalam direktori Android SDK. - Jalur ke SDK. - Jalur ke CMake. - Di Android Studio dan yang lebih baru, membuat symlink ke NDK yang dapat lebih pendek dari jalur NDK yang diinstal. Memetakan ulang NDK ke jalur yang lebih pendek khusus Windows Di Windows, alat dalam folder NDK yang diinstal, seperti akan memiliki jalur panjang. Alat tersebut tidak mendukung jalur panjang dengan baik. Untuk membuat jalur yang lebih pendek, di setel properti untuk meminta plugin Android Gradle membuat symlink ke NDK. Jalur symlink tersebut dapat lebih pendek dari folder NDK yang ada. Misalnya, = C\ akan menghasilkan symlink berikut C\ndk\ Menyinkronkan project dengan file Gradle Jika Anda membuat perubahan pada file konfigurasi build dalam project, Android Studio akan mengharuskan Anda untuk menyinkronkan file project agar dapat mengimpor perubahan konfigurasi build dan menjalankan beberapa pemeriksaan untuk memastikan konfigurasi Anda tidak akan menimbulkan error build. Untuk menyinkronkan file project, klik Sync Now di baris notifikasi yang muncul saat Anda membuat perubahan, seperti dalam gambar 2, atau klik Sync Project dari panel menu. Jika Android Studio menemukan error pada konfigurasi Anda, misalnya, kode sumber Anda menggunakan fitur API yang hanya tersedia di API level yang lebih tinggi dari compileSdkVersion â jendela Messages akan menjelaskan masalah tersebut. Gambar 2. Menyinkronkan project dengan file konfigurasi build di Android Studio. Set sumber Android Studio secara logis mengelompokkan kode sumber dan resource untuk setiap modul dalam set sumber. Saat Anda membuat modul baru, Android Studio akan membuat set sumber main/ dalam modul. Set sumber main/ modul berisi kode dan resource yang digunakan oleh semua varian build-nya. Direktori set sumber tambahan bersifat opsional, dan Android Studio tidak secara otomatis membuatnya saat Anda mengonfigurasi varian build baru. Namun, pembuatan set sumber, yang mirip dengan main/, akan membantu mengatur file dan resource yang hanya boleh digunakan Gradle saat mem-build versi aplikasi tertentu src/main/ Set sumber ini berisi kode dan resource yang sama untuk semua varian build. src/buildType/ Buat set sumber ini untuk menyertakan kode dan resource hanya untuk jenis build tertentu. src/productFlavor/ Buat set sumber ini untuk menyertakan kode dan resource hanya untuk ragam produk tertentu. Catatan Jika build dikonfigurasi agar menggabungkan beberapa ragam produk, Anda dapat membuat direktori set sumber untuk setiap kombinasi ragam produk antar-dimensi ragam src/productFlavor1ProductFlavor2/. src/productFlavorBuildType/ Buat set sumber ini untuk menyertakan kode dan resource hanya untuk varian build tertentu. Misalnya, untuk menghasilkan versi "fullDebug" aplikasi, sistem build akan menggabungkan kode, setelan, dan resource dari set sumber berikut src/fullDebug/ set sumber varian build src/debug/ set sumber jenis build src/full/ set sumber ragam produk src/main/ set sumber utama Catatan Saat membuat file atau direktori baru di Android Studio, gunakan opsi menu File > New agar dapat membuatnya untuk set sumber tertentu. Set sumber yang dapat dipilih didasarkan pada konfigurasi build Anda, dan Android Studio secara otomatis membuat direktori yang diperlukan jika belum ada. Jika set sumber yang berbeda memuat beberapa versi file yang sama, Gradle akan menggunakan urutan prioritas berikut saat menentukan file yang akan digunakan. Set sumber di sebelah kiri menggantikan file dan setelan set sumber di sebelah kanan varian build > jenis build > ragam produk > set sumber utama > dependensi library Hal ini memungkinkan Gradle menggunakan file khusus bagi varian build yang sedang Anda buat, sekaligus menggunakan kembali aktivitas, logika aplikasi, dan resource yang sama bagi versi aplikasi lainnya. Saat menggabungkan beberapa manifes, Gradle menggunakan urutan prioritas yang sama, sehingga setiap varian build dapat menentukan komponen atau izin yang berbeda dalam manifes akhir. Untuk mempelajari lebih lanjut cara membuat set sumber kustom, baca Membuat set sumber. Sistem build lainnya Membuat aplikasi Android dengan Bazel dapat dilakukan, tetapi tidak didukung secara resmi. Android Studio tidak secara resmi mendukung project Bazel. Untuk lebih memahami batasan saat ini untuk mem-build dengan Bazel, lihat masalah umum.Anboxkependekan dari "Android in a Box" - dimana Anbox dapat mengubah Linux Anda menjadi Android, memungkinkan Anda untuk menginstal dan menggunakan aplikasi Android seperti aplikasi lain di komputer Anda. Ini seperti Wine yang dapat menjalankan aplikasi Windows di linux. Baca : Cara Instal dan Menggunakan Wine di Ubuntu Terbaru Tutorial Android Studio â Pada kesempatan kali ini saya hendak mencoba membagikan tutorial membuat aplikasi android hello world menggunakan android studio, android studio bisa di download secara gratis di sini Sebenarnya untuk membuat aplikasi berbasis android tidak lah harus menggunakan android studio, hanya saja android studio direkomendasikan karena mendapat support penuh dari Google selaku pengembang dari OS berbasis android. Seperti awal dari semua pembuatan aplikasi, kita akan memulainya dengan membuat aplikasi hello world. Tanpa perlu berbasa-basi lagi langsung saja kita masuk pada pembahasan tutorial android studio, bagaimana cara membuat aplikasi hello world. BACA JUGA tutorial crud android studio menggunakan databse mysql Tutorial membuat aplikasi hello world menggunakan android studio Sebelum memulai langkah-langkah yang ada pada tutorial ini, silahkan terlebih dahulu install android studio pada PC Anda. Jika sudah diinstall, kita buka android studio nya, lalu pilih sesuai gambar di bawah ini untuk membuat project baru Di halaman berikutnya, kita di minta untuk mengisikan nama aplikasi, domain company dan dimana aplikasi project ingin kita tempatkan. Seperti gambar di bawah ini Selanjutnya kita akan memilih pada perangkat apa dan minimum versi OS berapa aplikasi yang hendak kita buat bisa berjalan. Seperti gambar ini Lalu berikutnya kita akan di tampilkan beberapa activity default yang bisa kita jadikan dasar pengembangan aplikasi kita, untuk saat ini kita pilih saja empty activity, seperti gambar di bawah ini Berikutnya kita akan di minta mengisikan nama pada activity dan layout utama pada aplikasi kita, seperti gambar di bawah ini Lalu tinggal klik finish, jika sudah selesai seperti ini lah tampilan dari source project yang baru kita buat Jika kita lihat gambar di atas, di sebelah kiri kita memiliki struktur folder yang akan kita gunakan jika mengembangkan aplikasi menggunakan android studio. Pertama kita memiliki folder manifest, di dalamnya terdapat file file ini berisi komponen dasar dari aplikasi kita, seperti activity, services dan user permission, jangan lupa juga jika kita hendak menambahkan activity baru untuk di deklarasikan di dalam file ini. Berikutnya ada folder java, di dalamnya berisi file-file ber-ekstensikan .java, folder ini berisi class-class yang di tulis dengan bahasa pemrograman java, biasanya file ini berisi activity, fragment, model, class helper kita dalam membuat aplikasi dan lain-lain, intinya di folder inilah kita akan menaruh semua source code kita nantinya. Berikutnya ada folder res, folder res sendiri di bagi lagi menjadi 4 bagian yaitu drawable, layout, mipmap, dan values. Folder drawable sendiri berisikan asset berupa gambar yang hendak kita gunakan pada aplikasi, folder layout merupakan tempat di mana kita manruh source untuk membuat interface atau tampilan yang akan di lihat oleh user, folder mipmap biasanya di gunakan untuk menyimpan file atau icon launcher pada aplikasi, folder values berisikan file-file untuk menampung interface value yang bisa kita gunakan secara global pada aplikasi. Terakhir ada gradle, yang berisikan informasi versi OS, SDK dan library apa saja yang kita gunakan dalam aplikasi, file ini jugalah yang menjadi build tool untuk menjalankan aplikasi kita pada andriod studio. Terakhir kita akan coba jalankan aplikasi, untuk menjalankan aplikasi ada dua pilihan yaitu menggunakan emulator atau menggunakan perangkat asli, saya sendiri belum pernah menggunakan emulator karena membutuhkan ram dalam jumlah yang cukup besar, dan juga dengan pertimbangan testing aplikasi pada perangkat asli memiliki tingkat keakuratan QC yang lebih baik, karena itulah pada tutorial kali ini kita akan mencoba menggunakan perangkat asli. Saya sendiri menggunakan hp xiaomi redmi 3s untuk proses debug dan test aplikasi, pada hp xiaomi silahkan masuk ke setting -> about phone lalu ketuk miui version sampai keluar pop up âyou are now a developerâ. Berikutnya buka setting -> additional setting -> developer options enable kan usb debugging pada pengaturan ini. Selanjutnya sambung kan hp dengan PC menggunakan kabel usb, lalu klik run pada andriod studio, maka akan di munculkan beberapa pilihan debugging tools yang ter-install pada pc kita Jika sudah tampil maka tinggal klik ok saja dan tunggu proses installasi pada hp, perlu menjadi catatan mungkin terdapat perbedaan cara menghubungkan perangkat hp dengan andriod studio untuk dapat terbaca sebagai debugging tools. Demikianlah pembahasan tutorial kali ini, semoga tutorial yang sederhana ini dapat bermanfaat terima kasih.
Olehkarena itu pastikan laptop / PC kamu menggunakan salah satu dari OS tersebut. Download Remix OS. Download Remix OS dari situs officialnya. Tentu saja pilih bit sesuai dengan tipe laptop kamu. Download Remix OS. Install Remix OS. Kini kamu tinggal ekstrak saja file Remix OS yang tadi kamu download, lalu buka file "Remix_OS_for_PC_Installation_Tool".Gabung KomunitasYuk gabung komunitas {{forum_name}} dulu supaya bisa kasih cendol, komentar dan hal seru lainnya. Selamat Malam para mastah kaskus , Gan mau belajar nih , Boleh lah share tutornya buat Os Android Sendiri buat Smartphone ?? Minta tlong share tutornya yah gan 13-09-2014 1828 redeyes2509 dan nona212 memberi reputasi ane bantu sundul aja deh gan 13-09-2014 2101 jdi programmer dlu... 13-09-2014 2104 redeyes2509 memberi reputasiQuoteOriginal Posted By hendrishâșane bantu sundul aja deh gan haha iya gan makasih . QuoteOriginal Posted By dickaoppaiâșjdi programmer dlu...makanya saya mau belajar yang basicnya saja gan 13-09-2014 2216 Kaskus Maniac Posts 4,378 maksudnya remastering ya gan 14-09-2014 1213 Kaskus Addict Posts 2,152 Saran ane, ente baca-baca materi tentang "compiling android".Code 15-09-2014 0123 TS, dimulai dari sini dulu Code Kemudian harus cari driver yang spesifik untuk device tersebut. Waktu compile jangan lupa, komputer abal-abal jangan dipake compile. Kalo agan tanya kenapa, coba aja, nanti bakalan tahu maksud saya kenapa 15-09-2014 0636 QuoteOriginal Posted By aliveabadanâșSaran ane, ente baca-baca materi tentang "compiling android".Code oke gan sya Pelajari Dulu . QuoteOriginal Posted By darkrevenantâșTS, dimulai dari sini dulu Code Kemudian harus cari driver yang spesifik untuk device tersebut. Waktu compile jangan lupa, komputer abal-abal jangan dipake compile. Kalo agan tanya kenapa, coba aja, nanti bakalan tahu maksud saya kenapa iya gan , mkasih atas saranya . 15-09-2014 1358 susah gan 17-09-2014 0828 susah gan, ga main main tuh 19-09-2014 1507 KASKUS Maniac Posts 7,458 QuoteOriginal Posted By mrezhafâșSelamat Malam para mastah kaskus , Gan mau belajar nih , Boleh lah share tutornya buat Os Android Sendiri buat Smartphone ?? Minta tlong share tutornya yah gan ente butuh usaha yg panjang kalo ente sendiri gak ngerti programming. cek subforum programming, lebih bermanfaat daripada disini. pertanyaan ente terjawab setelah ente tau betul tentang cara kerja kernel. cari komunitas ke luar negeri. jangan berharap dapet jawaban disini, disini mah masih nubi nubi. seriously true story. gak ada yg mau ngajarin krn gak ada yg bisa/males . perangkat bisa pakek raspberry pi atau arm kit yg dijual di toko toko komponen elektronik. atau pakek software virtual box juga bisa yg gratisan, tapi prosesornya intel sih bukan arm. mumpung masih muda dan banyak waktu, cepetan buruan belajar. keburu kerja/kimpoi, udah repot/males belajar. kamu akan ketemu yg namanya teori schedulling, interupt, thread, process, banyak banget deh, gw udah lupa/males. 20-09-2014 0018 Diubah oleh tole_90 20-09-2014 0020 Kaskus Maniac Posts 4,105 ane masih gagal paham ama pertanyaan ts, kalo mau buat os android untuk smartphone apa mulai dari nol, nulis programnya ? Atau cuman port kernel dari device a ke device b dengan terlebih dahulu di sesuain dengan device b ? 20-09-2014 0643 QuoteOriginal Posted By mrezhafâșSelamat Malam para mastah kaskus , Gan mau belajar nih , Boleh lah share tutornya buat Os Android Sendiri buat Smartphone ?? Minta tlong share tutornya yah gan Wah keren, agan mau build dari source atau porting dari AOSP kek cm? Pastiin punya hh androidnya & pc/laptop yang powerfull gan, soalnya bakalan lama kalau spek biasa. Main ke sini udah lengkap di jelasin. Selamat berjuang gan. 20-09-2014 1102 worldgovt. memberi reputasi Ane cuman maen vb ngak konek kalo os2'an 22-09-2014 1948 Aktivis Kaskus Posts 545 from scratch mksdnya gan ? mungkin butuh teman2 yg banyak buat negbantuin 20-10-2014 1359 Ane baru belajar ini gan 06-06-2020 1404 mending dimulai dari re compile lineage os nyediain tuh pake source mereka code untuk device ente sendiri 09-06-2020 1444
Cara membuat APLIKASI atau GAME android dengan eclips. kali ini saya akan membagikan cara membuat aplikasi atau game android dengan eclips Dengan menggunakan bahasa pemograman Eclipse. Dengan Menjadi developer software android mungkin kita beranggapan hal yang tidak mungkin. akan tetapi setiap orang bisa menjadi pengembang aplikasi android.
Tertarik merancang aplikasi Android sendiri? Kalau begitu, kamu wajib tahu software untuk membuat aplikasi Android yang bisa kamu gunakan. Nah, Glints sudah siapkan 10 alternatif software untuk membuat aplikasi Android. Beberapa software di bawah ini bahkan tidak memerlukan koneksi internet, lho. Yuk, intip apa saja software-nya di bawah ini! 1. Adobe Flash Builder © Adobe Flash Builder adalah salah satu software yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi Android. Banyak developer yang menggunakan software ini untuk mengembangkan game dan beragam aplikasi lainnya. Jika kamu ingin mengoperasikan Adobe Flash Builder, kamu terlebih dahulu harus memahami bahasa ActionScript dan framework open source Flex. Adobe Flash Builder tersedia dalam dua edisi, yaitu standard dan premium. Menurut Adobe sendiri, lebih baik menggunakan versi premium dengan fitur lengkap untuk profesional. 2. Xamarin © Xamarin adalah software untuk membuat aplikasi Android menggunakan bahasa pemrograman C. Software buatan Xamarin Inch ini dapat digunakan untuk membuat aplikasi berbagai platform, seperti Android, iOS, juga Windows Phone. Dengan Xamarin, pada developer bisa membuat aplikasi dengan kualitas tinggi. Bahkan, banyak yang meyakini bahwa hasilnya sebaik aplikasi native Android atau iOS. Kamu bisa memilih antara Xamarin Studio dan Xamarin Visual Studio. 3. Android Studio © Android Studio adalah software integrated development environment IDE yang resmi dari Google untuk membuat sebuah aplikasi berbasis Android. Software ini memiliki beberapa fitur yang menjadi andalannya seperti instant run, intelligence code editor, emulator, serta layout editor yang dapat mempercepat proses coding dan pengembangan aplikasi. 4. Eclipse © Eclipse merupakan salah satu software yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi Android yang paling dikenal oleh para developer. Eclipse adalah software yang cukup user friendly dan memiliki Gradle build system yang lebih fleksibel bahkan dibanding Android Studio. Software ini pun lebih mudah digunakan oleh pemula. 5. Netbeans © NetBeans merupakan IDE yang bersifat open source dan dapat digunakan untuk mengembangkan suatu aplikasi Android. Karena NetBeans adalah software open source, kamu pun bisa berdiskusi dengan pengguna lainnya dan membantu pengembangan software ini. Bahasa pemrograman yang bisa digunakan untuk software ini adalah Java, C++, PHP, dan masih banyak lagi. Dengan NetBeans, kamu sudah tidak perlu mencari plugin lainnya. Semua tools dan fitur IDE sudah terintegrasi lengkap dalam satu software. 6. Apache Cordova © Apache Cordova dirilis dengan nama PhoneGap dan berubah di tahun 2011 setelah perusahaan Nitobi dibeli oleh Adobe Systems. Dengan software ini, kamu bisa mengembangkan aplikasi Android, iOS, dan juga Windows Phone. Apache Cordova mampu digunakan dengan bahasa HTML 5, CSS3, dan Javascript. Jika kamu ingin mengembangkan aplikasi di beragam sistem operasi, Apache Cordova sangat tepat. Sebab, dengan software ini, kamu tidak perlu mengubah bahasa pemrograman dan toolset-nya ketika ingin membuat versi aplikasi di sistem operasi lainnya. 7. Unity © Jika kamu ingin membuat aplikasi game, Unity bisa jadi software yang paling tepat untuk dipilih. Unity adalah software yang bisa kamu gunakan di macam-macam sistem operasi seperti Windows, Linux, dan juga MacOS. Software ini bisa digunakan dalam pembuatan game 2 dimensi dan 3 dimensi. Unity pun dapat digunakan dengan beragam bahasa pemrograman, diantaranya C, Javascript, dan masih banyak lagi. 8. Ionic © Ionic atau juga dikenal dengan Ionic Framework adalah framework atau software yang bisa digunakan untuk membuat aplikasi mobile hybrid. Dengan begitu, kamu hanya butuh membuat aplikasi satu kali untuk langsung merilisnya di berbagai platform. Software ini dibangun di atas AngularJS dan Apache Cordova. Selain itu, Ionic dilengkapi dengan komponen CSS seperti button, list, form, grids, tabs, dan lain-lain, serta HTML5 dan Sass. 9. MIT App Inventor © MIT App Inventor merupakan software yang dikembangkan oleh Massachussets Institute of Technology yang dapat digunakan untuk pemula jika ingin membuat aplikasi Android. Software ini menggunakan block-based programming tool dan menghadirkan tampilan sederhana yang mudah dipahami dan digunakan. Kamu hanya perlu melakukan drag and drop untuk menambah elemen pada aplikasi yang kamu rancang dan kembangkan. 10. React Native © React Native merupakan software atau framework Javascript yang bisa digunakan untuk membuat aplikasi smartphone yang mendekati dengan aplikasi native. Software ini menyediakan render component yang berbeda untuk iOS dan Android sehingga kamu bisa membuat aplikasi untuk kedua sistem operasi dengan mudah di waktu yang bersamaan. Untuk lebih detailnya tentang React Native, kamu bisa baca penjelasan lengkap Glints di artikel berikut ini. BACA ARTIKELNYA Nah, itu tadi 10 software yang patut kamu coba jika tertarik membuat aplikasi Android sendiri. Sekarang, kamu bisa mulai mencoba membuat aplikasi yang kamu mau. Jadi, apakah kamu sudah siap bikin aplikasimu sendiri? Adobe
CaraMembuat Aplikasi CRUD Dengan Android Studio (Java) Part 1 - Persiapan. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan tutorial tentang cara membuat aplikasi CRUD dengan Android Studio (Java). Disini saya menggunakan SQLite untuk database manager-nya. Tutorial ini akan saya bagi menjadi 5 bagian, yaitu bagian persiapan, bagian create, bagian70 tutorial membuat aplikasi android sederhana ini bisa kamu jadikan sebagai bahan latihan untuk membuat aplikasi android. Karena sekeren apapun aplikasi android yang kita lihat sekarang tidak akan mungkin bisa jadi keren tanpa melewati proses membuat aplikasi android yang sederhana. Salah satu cara untuk menguasai skill apapun apalagi skill programmer adalah latihan terus menerus. Semakin sering kita latihan membuat aplikasi android maka akan semakin terasah kemampuan dan logika untuk mengembangkan aplikasi android yang sesuai dengan keinginan kita ataupun orang lain. Recomended Apa itu wordpress ? Inilah ulasan lengkapnya Baca Juga 3 Cara Membuat Website Sendiri dengan Mudah 6 Ebook Belajar Android Studio Gratis Download 16 Prospek Kerja Sistem Informasi yang Menjanjikan 3 Cara Membuat Aplikasi Android Sendiri Dengan Mudah 51 Tutorial Membuat Aplikasi Android Pemula Hingga Mahir Sebelum membuat aplikasi android sederhana, ada baiknya kita mempelajari terlebih dahulu tutorial android untuk pemula. Berikut ini tutorial membuat aplikasi android untuk pemula dengan android studio A. Pengenalan OS Android Pada tahap ini kita akan berkenalan terlebih dahulu dengan OS android. Mulai dari siapa yang mengembangkan pertama kali, versi OS android, dan berapa banyak jumlah pengguna android. 1. Pengenalan OS Android dan Mengapa Harus Belajar Android dengan Android Studio B. Menginstall Tools di OS Windows dan Linux Disini akan dijelaskan tools apa saja yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi android berikut dengan spesifikasi, OS, dan konfigurasi / setting jika diperlukan. 2. Penginstallan dan Setting Java JDK di Sistem Operasi OS windows 3. Panduan Lengkap Menginstall Android Studio di Sistem Operasi OS Windows 4. Cara install SDK pada Android Studio dengan mudah 5. Install Java JDK di Sistem Operasi OS Linux 6. Cara Melakukan Installasi Android Studio di Linux C. Membuat Project Pertama Setelah menginstall tools pendukung untuk membuat aplikasi android kita akan membuat aplikasi android pertama dengan android studio. Selain menginstall akan dijelaskan pula bagaimana menjalankan virtual device, emulator, dan langsung ke smartphone android yang kita miliki. 7. Cara Membuat Project Pertama â Hello Worldâ pada Android Studio 8. Cara Membuat dan Mengelola Perangkat Virtual Emulator android Studio 9. Cara Mudah Menginstall Emulator Genymotion pada Android Studio 10. Cara Menginstall dan Menghubungkan Nox App Player dengan Android Studio 11. Cara Menjalankan Aplikasi / project android langsung di smartphone tanpa emulator D. Memahami struktur folder pada android studio Pemahaman struktur folder, fungsi dan cara penggunaanya seperti apa bisa kita pelajari pada link dibawah ini. 12. Mengenal Interface dan Struktur Folder Project Android Studio 13. Mengenal String pada Android Studio 14. Mengenal AndroidManifest pada Android Studio 15. Memahami dan Menggunakan Gaya dan Tema pada Android Studio 16. Cara Menggunakan Android Studio dengan Mudah Drawable, String, dan Style 17. Cara Mengganti Warna Action Bar pada Android studio E. Menggunakan widget Android Studio Widget merupakan komponen-komponen yang digunakan untuk membuat aplikasi android. Contohnya Teks, gambar, dan lainnya. 18. Cara Menggunakan TextView dengan Mudah di Android Studio 19. Cara Menggunakan ImageView pada Android Studio 20. Cara Menggunakan Button pada Android Studio 21. Cara Menggunakan RadioButton pada Android Studio 22. Cara Menggunakan Spinner pada Android Studio 24. Cara Menggunakan Toast pada Android Studio 25. Cara Menggunakan Edit Text pada Android Studio F. Menggunakan Activit, Intent, dan Fragment Activity dan intent ini bagian yang penting dari pada aplikasi android. Dengan mempelajari materi ini kita akan mampu membuat aplikasi android dengan banyak antarmuka. Pelajari melalui tautan dibawah ini. 27. Mengenal Lebih dalam Activity Lifecycle Siklus Hidup di Android 28. Cara Menggunakan Intent dengan Mudah pada Android 29. Mengirim data menggunakan intent ke activity lain 30. Fragment pada Android menggunakan Android Studio G. Mengenal Layout pada Aplikasi Android Pengaturan tata letak widget / komponen pada aplikasi android sangatlah penting. Karena hal ini nantinya akan berhubungan dengan UI dan UX aplikasi yang kita buat. Berikut beberapa tautan untuk belajar layout aplikasi android 31. Cara Menggunakan Linear Layout dengan Mudah pada Android Studio 32. Cara Menggunakan Relative Layout dengan Mudah pada Android Studio 33. Cara Menggunakan Table Layout dengan Mudah pada Android Studio 34. Cara Menggunakan Frame Layout pada Android Studio H. SQlite pada Aplikasi Android SQLite yaitu sistem manajemen database relasional yang dibangun menggunakan library bahasa pemrograman C. Bedanya SQLite ini bukan mesin database untuk client-server, tapi digunakan untuk file tunggal atau beberapa file saja. 35. Keunggulan Menggunakan SQLite 36. Mengenal Fungsi SQLite Open Helper 37. Membuat dan Memahami Struktur Tabel 38. Cara Menggunakan Insert Data, Update Data, dan Delete Data pada Aplikasi Android Tutorial SQLite di atas bisa dipelajari lengkap pada Ebook 5 hari Menguasai Android Studio dan SQLite Studi kasus membuat aplikasi kampusku Rekomendasi Pengertian website, fungsi dan jenisnya I. Shared Preferens pada Android Apa itu shared preferens dan bagaimana cara menggunakannya ? Pelajari di dua tautan berikut ini. 39. Apa itu Shared Preference Pada Android ? 40. Menggunakan Shared Preference pada Android J. Material Design pada Android Studio UI / UX pada aplikasi android sangatlah penting. Material design merupakan konsep design yang dimulai sejak dirilisnya android lollipop android versi 5. Material Design cenderung memakai kumpulan warna solid tanpa gradient, juga menggunakan pencahayaan sederhana yang terlihat simpel bahkan elegan. 41. Memulai Membuat Aplikasi dengan Material Design pada Android Studio 42. Belajar Material Design dari Situs Resmi Developer Android 43. Kumpulan icon untuk membuat aplikasi menggunakan material design 44. Memahami Konsep Material Design Lebih jauh 45. 17 Contoh Desain Aplikasi Android Modern dan Keren K. Memperdalam Skill Coding Java Dengan mempelajari dan memperdalam skill pemrograman java kita akan semakin mudah membuat aplikasi android menggunakan android studio. Karena ini adalah bahasa pemrograman utama yang digunakan untuk membuat aplikasi android dengan android studio. 46. Belajar Bahasa Pemrograman Java untuk Pemula 47. Belajar OOP pada Bahasa Pemrograman Java Jika kita bisa fokus dan konsisten maka dalam beberapa bulan pasti akan mampu menciptakan aplikasi berbasis android yang pertama. Jika bingung mau membuat aplikasi apa, caranya cukup mudah tinggal lihat aplikasi-aplikasi yang ada di playstore. Cari yang paling mudah untuk dibuat kemudian modifikasi supaya lebih menarik dan bermanfaat dari aplikasi yang sudah ada sebelumnya. Berikut ini tambahan 23 tutorial untuk membuat aplikasi android sederhana menggunakan Android Studio. 1. Membuat Splash Screen dengan Mudah Ditutorial pertama kita akan belajar membuat splash screen pada android studio. Splash screen meruupakan tampilan awal ketika kita membuka sebuah aplikasi android. Splash screen muncul sebelum menu utama. Beberapa aplikasi yang menggunakan splash screen yaitu facebook, twitter, youtube, skype dan lainnya. Splash Screen Facebook Point-point yang akan dipelajari saat membuat aplikasi splash screen yaitu Membuat layout splash screen menggunakan xml Pengkodingan splash screen menggunakan bahasa pemrograman java 2. Membuat UI Dashboard Menu Menarik Tampilan UI Dasboard menu utama pada sebuah aplikasi akan membuat pengguna tertarik untuk menggunakannya. Jelas saja saat kita menggunakan aplikasi yang dilihat pertama kali adalah User Interfacenya apakah menarik atau tidak. Ditutorial ini kita akan belajar membuat UI Dasboard Menu utama pada sebuah aplikasi android dengan tampilan yang kece. đ Dashboard Menu Utama Point-point yang akan dipelajari Membuat layout menggunakan xml Menambahkan icon Layout Linearlayout, grid view dan lainnya. 3. Membuat WebView dengan Progress Bar dengan Mudah Menurut droidpoin âAndroid Webview adalah sistem komponen dari Chrome yang memungkinkan aplikasi Android dapat menampilkan konten web. Komponen ini pre-installed pada perangkat anda dan selalu up to date agar memiliki keamanan terbaru serta perbaikan bug lainnyaâ Contohnya kamu ingin aplikasi android yang dibuat bisa mengakses web tanpa harus membuka aplikasi browser yang tersedia. Atau jika kamu sudah punya web kamu bisa membuat file apk untuk webmu sehingga bisa diinstall pada smartphone android. WebView Point-point yang akan dipelajari pada pembuatan aplikasi webview antara lain Membuat layout menggunakan xml Pengkodingan menggunakan java 4. Membuat Intro Slider Keren Intro Slider nantinya akan menampilkan beberapa slide yang bisa di geser oleh user sebelum masuk ke menu utama pada sebuah aplikasi. Line dan Vysor adalah aplikasi yang menggunakan intro slider. Contoh Intro Slider Point-point yang akan dipelajari diantaranya adalah Pengaturan layout, icon, dan teks menggunakan xml pengaturan Pengkodingan menggunakan java 5. Membuat Animasi Transisi on / off lampu dengan Mudah Dengan animasi transisi kita bisa mengatur pergantian/perpindahan dari satu activity antarmuka ke activity lainnya yang dibumbui sentuhan efek animasi supaya terlihat lebih menarik sehingga efek perpindahan tidak terlihat. Studi kasusnya yaitu membuat aplikasi sederhana menyalakan dan mematikan lampu yang mana ketika tombol switch on/off ditekan akan terlihat efek animasi transisi perpindahan dari lampu yang mati off ke lampu yang menyala on ataupun sebaliknya. Contoh Animasi Transisi Point-point yang akan dipelajari Pengaturan layout, icon, dan teks menggunakan xml Pengkodingan menggunakan java dan lainnya 6. Custom Font dengan Mudah pada Android Android sudah menyediakan font bawaan kamu bisa mempelajarinya disini. Namun kita juga ingin memberikan font-font yang menarik pada aplikasi menggunakan font gratis baik dari google atau dari web penyedia font lainnya. Untuk mengcustom font ternyata sangat mudah. Point-point yang akan dipelajari Pengaturan layout, icon, dan teks menggunakan xml Pengkodingan menggunakan java dan lainnya 7. Membuat Kalkulator sederhana Kita bisa mengasah logika pemrograman android dengan membuat sebuah aplikasi kalkulator sederhana. Hanya ada beberapa operator aritmatika yang ditampilkan pada aplikasi ini. Aplikasi Kalkulator Point-point yang akan dipelajari Pengaturan layout, icon, dan teks menggunakan xml Pengkodingan menggunakan java dan lainnya 8. Membuat UI Login Menarik Halaman Login yang kece akan membuat user tertarik untuk mencoba menggunakan aplikasi yang kita buat. Kamu bisa mempelajari bagaimana cara membuat UI login yang menarik pada tutorial ini. Login UI Design Point-point yang akan dipelajari Pengaturan layout, icon, dan teks menggunakan xml dan lainnya 9. Membuat Aplikasi Penjualan Ditutorial ini kita akan belajar membuat aplikasi penjualan sederhana menggunakan android studio. Aplikasi penjualan sederhana Point-point yang akan dipelajari Pembuatan layout Pengkodingan menggunakan java 10. Membuat Login Android Menggunakan SQLite Ditutorial ini kita akan belajar membuat login android menggunakan SQLite database . Tampilan Login dan Register Point-point yang akan dipelajari Pembuatan layout Pengkodingan menggunakan java Penambahan SQLite 11. Membuat Option Menu di Android Ditutorial ini kita akan belajar membuat option menu menggunakan android studio. Point-point yang akan dipelajari Pembuatan layout Pengkodingan menggunakan java 12. Membuat Aplikasi Pemesanan Kopi Menggunakan Android Studio Ditutorial membuat aplikasi android sederhana ini kita akan belajar membuat aplikasi pemesanan kopi sederhana menggunakan android studio. Point-point yang akan dipelajari Pembuatan layout Pengkodingan menggunakan java 13. Membuat Aplikasi Kuis Sederhana Menggunakan Android Studio Ditutorial ini kita akan belajar membuat aplikasi kuis sederhana menggunakan android studio. Aplikasi kuis pilihan ganda Point-point yang akan dipelajari Pembuatan layout Pengkodingan menggunakan java 14. Membuat Aplikasi Untuk Mengirim Email Ditutorial ini kita akan membuat aplikasi android sederhana yang bisa mengintegrasikan fitur kirim email menggunakan intent pada android studio. Point-point yang akan dipelajari Pembuatan layout Pengkodingan menggunakan java 15. Cara Mengatur Title, Subtitle, dan Logo Toolbar Tutorial membuat aplikasi android sederhana selanjutnya yaitu mengatur title appname, subtitle, dan icon toolbar pada aplikasi android yang kita buat menggunakan android studio. Mengatur title, subtitle, dan icon Point-point yang akan dipelajari Pembuatan layout Pengkodingan menggunakan java 16. Cara Menggunakan Fitur Kamera pada Android Studio Di tutorial membuat aplikasi android sederhana ini kita akan mempelajari cara menggunakan kamera pada anroid studio. Untuk mempelajarinya silahkan klik tautan dibawah ini. Cara menggunakan fitur kamera pada android studio 17. Cara Membuat Aplikasi Konversi Uang pada Android Studio Minggu lalu dollar menyentuh angka 15 ribu, akhirnya saya kepikiran untuk membuat aplikasi android sederhana konversi uang. Klik tautan dibawah ini untuk mempelajarinya Cara membuat aplikasi konversi uang di android studio 18. Tutorial Membuat Aplikasi Wallpaper Sederhana Ditutorial membuat aplikasi android sederhana berikutnya yaitu kita akan mempelajari cara membuat aplikasi wallpaper dengan android studio. Klik tautan dibwah ini untuk mempelajarinya Cara membuat aplikasi wallpaper dengan android studio 19. Tutorial Membuat Rating Bar pada Aplikasi Android Pada tutorial ini kita akan mempelajari bagaimana cara mengimplementasikan rating bar pada aplikasi android yang kita buat menggunakan android studio. Klik tautan dibawah ini untuk mempelajarinya. Cara Membuat Rating Bar Android Menggunakan Android Studio 20 . Tutorial Circular ImageView pada Android Studio Di tutorial ini kita akan mempelajari cara mengubah gambar menjadi bentuk lingkaran. Pelajari tutorialnya dengan klik tautan berikut Cara Menggunakan Circular ImageView di Android Studio Tutorial lainnya bisa dipelajari pada 4 modul android studio dibawah ini. Penutup Silahkan pelajari tutorial membuat aplikasi android sederhana di atas, semoga bermanfaat. Oiya sempatkan untuk tekan tombol share ya agar manfaatnya tersebar lebih banyak lagi. đ Related posts
.